Senin, 28 Januari 2008

BERITA PAK HARTO 3

ANGGOTA DPR ACEH BERDOA IRINGI KEPERGIAN HM SOEHARTO

Banda Aceh, 28/1 (ANTARA) - Para anggota DPR Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang menghadiri sidang paripurna 2008 memanjatkan doa atas meninggalnya mantan Presiden HM Soeharto.

Wartawan ANTARA dari Banda Aceh, Senin, melaporkan suasana hening terlihat ketika para anggota DPRA larut dalam doa mengiringi kepergian HM Soeharto yang meninggal dunia pada Minggu (27/1) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Sidang paripurna membahas sejumlah qanun (peraturan daerah) Provinsi NAD itu dibuka Ketua DPR Aceh, H Sayed Fuad Zakaria dan diikuti Wakil gubernur Muhammad Nazar serta dihadiri sekitar 50 dari 65 anggota legislatif setempat.

Para anggota DPR Aceh menundukkan kepala sambil membaca ayat Alfatihah dengan niat pahala kepada mantan Presiden ke-2 RI. Sebagian anggota legislatif terlihat meneteskan air mata atas meninggalnya HM Soeharto.

Rumah-rumah penduduk di ibukota Provinsi NAD terlihat dikibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai hari berkabung seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Aktivitas pemerintahan di sejumlah instansi berjalan normal meski sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) menyaksikan pemberitaan prosesi pemakaman mantan presiden yang disiarkan televisi nasional.

Masyarakat juga terlihat antusias menyaksikan siaran televisi di warung-warung kopi yang menyiarkan prosesi pemakaman HM Soeharto di Solo Jawa Tengah dengan inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (U/PK-FR*A042/BDA1/B/Z003)

(T.A042/B/Z003/Z003) 28-01-2008 11:18:31 NNNN

RAKYAT INDONESIA HARUS INGAT JASA SOEHARTO

Medan, 28/1 (ANTARA) - Rakyat Indonesia harus tetap mengingat jasa-jasa dan pengorbanan mantan Presiden Soeharto selama memimpin bangsa dan negara ini.

"Segala kebaikan yang pernah diberikan Pak Harto jangan sampai dilupakan," ujar pakar hukum Prof. Dr. Suhaidi, SH di Medan, Senin, ketika dimintai komentarnya atas wafatnya Soeharto.

Mantan Presiden Soeharto wafat dalam usia 86 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Minggu (27/1), pukul 13.10 WIB, setelah mendapat perawatan intensif selama 24 hari.

Menurut Suhaidi, Soeherto yang pernah memimpin negeri ini selama 32 tahun memiliki kharisma tinggi, penuh wibawa dan disenangi rakyat.

Bahkan, katanya, mantan Presiden Soeharto tidak hanya di kenal di tanah air, melainkan juga di negara-negara dunia. "Pak Harto sangat disegani para pemimpin dunia, sehingga wajar rakyat Indonesia menghormati dan mengingat jasa-jasa Pak Harto," ujarnya.

Ia juga berpendapat masyarakat Indonesia juga harus dapat membedakan apa yang telah diperbuat oleh Soeharto untuk bangsa dan negara dengan kasus-kasus hukumnya.

"Marilah kita doakan semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara itu. (T.M034/C/R014/C/R014) 28-01-2008 11:18:29 NNNN

ANGGOTA DPR ACEH BERDOA IRINGI KEPERGIAN HM SOEHARTO

Banda Aceh, 28/1 (ANTARA) - Para anggota DPR Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang menghadiri sidang paripurna 2008 memanjatkan doa atas meninggalnya mantan Presiden HM Soeharto.

Wartawan ANTARA dari Banda Aceh, Senin, melaporkan suasana hening terlihat ketika para anggota DPRA larut dalam doa mengiringi kepergian HM Soeharto yang meninggal dunia pada Minggu (27/1) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Sidang paripurna membahas sejumlah qanun (peraturan daerah) Provinsi NAD itu dibuka Ketua DPR Aceh, H Sayed Fuad Zakaria dan diikuti Wakil gubernur Muhammad Nazar serta dihadiri sekitar 50 dari 65 anggota legislatif setempat.

Para anggota DPR Aceh menundukkan kepala sambil membaca ayat Alfatihah dengan niat pahala kepada mantan Presiden ke-2 RI. Sebagian anggota legislatif terlihat meneteskan air mata atas meninggalnya HM Soeharto.

Rumah-rumah penduduk di ibukota Provinsi NAD terlihat dikibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai hari berkabung seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Aktivitas pemerintahan di sejumlah instansi berjalan normal meski sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) menyaksikan pemberitaan prosesi pemakaman mantan presiden yang disiarkan televisi nasional.

Masyarakat juga terlihat antusias menyaksikan siaran televisi di warung-warung kopi yang menyiarkan prosesi pemakaman HM Soeharto di Solo Jawa Tengah dengan inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (U/PK-FR*A042/BDA1/B/Z003)

(T.A042/B/Z003/Z003) 28-01-2008 11:18:31 NNNN

KENDATI BERSUARA NEGATIF, WARGA RI DI AS KEHILANGAN SOEHARTO

New York, 27/1 (ANTARA) - Kalangan masyarakat Indonesia di Amerika Serikat, khususnya New York, mengaku merasa kehilangan sosok mantan presiden Soeharto, kendati pada saat yang bersamaan mereka juga menganggap Soeharto telah berbuat berbagai kesalahan besar saat memimpin Indonesia.

"Saya belakangan sering `ngikutin` berita tentang dia sakit. Tapi kok tetap kaget ya. Aneh saja, merasa kehilangan. Katanya dia korupsi, tapi kasihan juga ya," kata Supri (28), yang bekerja sebagai pegawai restoran di kawasan Queens, New York, Minggu.

Warga Indonesia lainnya, Yayuk --nama samaran-- yang mengaku sedang menunggu `green card` dari pemerintah AS-- mengatakan dirinya tidak terlalu perduli dengan wafatnya Soeharto.

Yayuk, berangkat ke AS pada penghujung tahun 1998 melalui permintaan suaka dengan alasan merasa tidak aman berada di Indonesia pasca terjadinya kerusuhan Mei 1998, mengatakan bahwa dirinya tidak menyimpan rasa dendam.

"Saya memang tahu, banyak orang yang dirugikan (oleh Soeharto, red). Tapi buat apalah dendam," katanya, datar.

Di Masjid Al-Hikmah, satu-satunya masjid yang dikelola masyarakat muslim Indonesia di New York, ustad Syamsi Ali dalam ceramah yang diikuti sekitar 100 orang, mengingatkan peristiwa wafatnya Soeharto dilihat secara berimbang dan adil.

"Semua orang punya kesalahan, baik besar atau kecil. Pak Harto juga punya kesalahan, tapi harus diakui, beliau juga banyak membawa kebaikan untuk bangsa dan negara," ujar Syamsi.

Pemimpin masyarakat muslim yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Al-Hikmah itu mengatakan dirinya secara pribadi tidak ingin mengeluarkan pernyataan tentang wafatnya Soeharto dari sisi hukum.

"Kalau itu biar hukum yang menentukan. Saya sebagai anak bangsa, sebagai manusia biasa, mendoakan agar segala kebaikannya diterima dan semua kesalahannya diampuni," ujar Syamsi.

Ia mengakui bahwa beberapa anggota masyarakat Indonesia yang ditemuinya menganggap Soeharto melakukan berbagai kesalahan besar saat berkuasa, termasuk masalah hak asasi manusia.

"Khususnya soal hak asasi manusia, ada yang menganggap ketika berkuasa Pak Harto `represif` dan banyak orang di penjara. Tapi kalau soal korupsi, kolusi, mereka kebanyakan menyerahkan kepada pengadilan, biar hukum yang menentukan," kata Syamsi.

Syamsi mengungkapkan bahwa bagi Masjid Al-Hikmah sendiri, Soeharto memiliki sejarah positif.

"Beliau dulu memberikan sumbangan yang sangat signifikan bagi pembelian bakal gedung Masjid Al Hikmah. Karena sumbangan dari beliau, baru kita mampu membeli gedung ditambah dengan dana hasil sumbangan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh masyarakat di sini," ujarnya.

Gedung yang saat ini berfungsi sebagai Masjid Al-Hikmah, masjid yang berlokasi di kawasan Queens, New York, menurut Syamsi dulunya tidak lebih dari sebuah gudang.

"Karena itu, dulu harganya murah. Dan setelah itu revonasi terus dilakukan sehingga menjadi bangunan seperti sekarang," kata Syamsi.

Menurutnya, saat ini bangunan Masjid Al-Hikmah nilainya sudah mencapai 1 juta dolar AS.

Sementara itu, bagi salah satu pemuka masyarakat Indonesia di New York, Achyar Hanif, Soeharto dilihat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia yang harus dihormati.

"Yang paling harus berterima kasih adalah Timor Timur. Dulu Timtim hanya punya satu jalan raya, tapi kemudian Pak Harto memberikan perhatian spesial dengan melakukan berbagai pembangunan di sana. Terlepas dari masalah politik, jasa dia harus dihargai," kata Achyar.

Eksekutif perusahaan bidang investasi dan yang kini telah bermukim di New York selama 30 tahun itu menekankan, bahwa terlepas dari berbagai tuduhan terhadap Soeharto, mantan presiden RI itu perlu dihormati karena telah menggalakkan pembangunan di Indonesia.

"Jasa terbesarnya dia adalah membersihkan Indonesia dari komunis. Kalau komunis masih ada, mungkin pembangunan tidak akan pesat karena kalau membangun dianggap kapitalis, dan sebagainya," ujarnya.

Tentang tuduhan korupsi terhadap Soeharto, Achyar melihat pemimpin Orde Baru tersebut sebenarnya bukan sosok yang dianggap bertanggung jawab.

"Saya kira, dia tidak tahu apa-apa. Kalaupun ada penyelewengan, itu lebih karena anak-anaknya dan lingkungannya. Kecuali Bambang Tri, anak-anaknya yang sebenarnya bukan tipe orang-orang bisnis, juga lebih karena dipengaruhi oleh pihak-pihak lain yang ingin menggolkan ide-ide soal proyek yang bisa dijalankan," tuturnya. (T.T008) (T.T008/B/T004/T004) 28-01-2008 11:08:56 NNNN

Tidak ada komentar: