RAKYAT LEPAS PAK HARTO KE TEMPAT PERISTIRAHATAN TERAKHIR
Karanganyar, 28/1 (ANTARA) - Puluhan ribu warga masyarakat di sepanjang jalan mulai dari Bandara Adisumarmo Surakarta hingga Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin siang, memberi penghormatan terakhir sekaligus melepas mantan Presiden Soeharto ke tempat peristirahatan terakhir.
Hampir di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan mobil jenazah mantan penguasa Orde Baru tersebut, masyarakat memadati pinggir jalan, akibatnya iring-iringan mobil jenazah tidak bisa melaju cepat.
Menurut rencana, Pak Harto dimakamkann sebelum zuhur tetapi akibat perjalanan yang terganggu mengakibatkan proses pemakaman dilakukan setelah pukul 12.00 WIB.
Masyarakat yang berjajar di sepanjang rute perjalanan mobil jenazah itu berusaha memegangi mobil jenazah dan menaburkan bunga ke mobil tersebut. Banyak spanduk bertuliskan "Selamat Jalan Pak Harto" dibentangkan di atas jalan yang dilalui mobil jenazah.
Setengah jam usai upacara pemakaman, hujan deras mengguyur kawasan Astana Giribangun dan sekitarnya. Saat hujan turun, Keluarga Cendana sudah meninggalkan Giribangun menuju ke Solo.
Usai upacara pemakaman dengan Irup Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Keluarga Cendana tidak langsung ke Solo tetapi berdoa di atas pusara Pak Harto yang berada di antara Ibu Tien Soeharto dan Ny. Soma Haryomo (ibunda Ibu Tien Soeharto).
Di Makam Argosari terdapat lima makam, yaitu ayah Ibu Tien, Ibunda Ibu Tien, Pak Harto, Ibu Tien, dan kakak perempuan Ibu Tien.
Liang untuk Pak Harto sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 1976, namun lubang itu ditimbuni pasir. Ketika Pak Harto meninggal dunia di RSPP
Mobil jenazah Pak Harto tiba di Astana Giribangun sekitar pukul 11.50 WIB, kemudian diusung oleh prajurit Kopassus, Marinir, Paskhas, dan Kostrad yang berjumlah 15 orang dengan peti jenazah yang diselimuti Bendera Merah Putih.
Presiden didampingi Panglima TNI, Kapolri, KSAD, KSAU, dan KSAL menyambut kedatangan jenazah jenderal besar bintang
Sesampainya di liang kubur, tutup peti jenazah dibuka untuk mengubah posisi jenazah agar menghadap kiblat ketika dimakamkan, kemudian ditutup lagi dan tidak lama kemudian diturunkan ke dasar liang kubur.
Kemudian dilanjutkan tabur bunga yang diawali Presiden SBY, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan keluarga. (L.H015*A030/B/H010/H010) 28-01-2008 16:06:29 NNNN
AL MUZZAMMIL: HORMATI PERKEMBANGAN PERKARA PERDATA SOEHARTO
"Masih mungkinkah proses hukum perdata Pak Harto berjalan adalah wilayah kekuasaan negara," kata Al Muzzammil, Senin, saat memberikan pandangan dan penilaian perjuangan almarhum mantan Presiden Soeharto.
Terlepas dari hal tersebut, ia menilai bahwa jasa-jasa yang telah diperbuat oleh almarhum untuk negara ini sangat besar.
Dia mengungkapkan, jasa Pak Harto yang tak terbantahkan adalah saat menghancurkan PKI dengan basis
Jasanya tersebut diakui secara jujur oleh Jenderal Besar AH Nasution pada pernyataan pers Pak Nas yang dimuat berbagai media (pada 27 April 1999).
Diungkapkannya, untuk menjawab serangan beberapa tokoh komunis yang setelah mereka bebas, mereka menyerang Soeharto, Nasution mengakui berbagai perbedaan sikapnya dengan Soeharto, tetapi mengakui dengan jujur Soeharto punya peran besar dalam membasmi komunis tahun 1965.
"Ini hutang budi bangsa dan seluruh umat beragama tanpa terkecuali," katanya.
Sementara itu, pada periode tahun 1967 hingga 1998, almarhum Pak Harto berjasa melakukan pembangunan fisik bangsa tetapi dengan minimal tiga persoalan besar.
Persoalan itu adalah `mis management` yang akut yakni 30 persen dana APBN lenyap karena KKN sebagaimana disinyalir Prof Sumitro, kebijakan asas tunggal Pancasila dengan korban utama partai, ormas dan aktivis Islam serta kelompok vocal dan kritis dari berbagai golongan seperti kampus, media, cendikiawan dan mantan tokoh nasional.
Namun demikian, lanjut dia, yang terpenting dari semua itu adalah bangsa
JEMAAH MASJID RAYA
Salat ghaib yang digelar usai salat dzuhur itu juga dihadiri Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Achmad Tanribali Lamo, sejumlah ulama dan pejabat lingkup Pemprov Sulsel dengan dipimpin imam mesjid itu, H Syafiuddin Nyulle.
Dengan khusuk, para jemaah mendoakan mantan penguasa orde baru selama 32 tahun itu agar diberi pengampunan oleh Allah SWT atas kesalahannya selama masa hidupnya.
Mereka menaikkan do`a supaya dilapangkan perjalanannya menghadap sang pencipta dan anak-anaknya tabah menghadapi cobaan tersebut.
"Kita berdoa bersama untuk bapak pembangunan yang banyak jasanya pada bangsa dan negara ini sebagai penghormatan terakhir kepada beliau," kata Syafiuddin.
Menurut dia, mengantarkan doa kepada almarhum merupakan ibadah dan sunnah rasul supaya kepergiannya dipermudah serta mendapat tempat yang layak disisinya sesuai amal ibadahnya.
"Wajarlah jika kita memaafkan pak Harto sebab banyak karya-karya yang ditinggalkan dalam memajukan rakyat dan bangsa ini, sekalipun beliau juga tidak luput dari banyak kekurangan dan kealpaan," kata Basri, pegawai salah satu perusahaan swasta yang juga ikut salat gaib di masjid itu.
Penjabat Gubernur Sulsel Tanribali mengatakan bahwa bangsa
Salat ghaib itu juga digelar di berbagai mesjid di
(T.A022/R007) (T.A022/B/R007/R007) 28-01-2008 14:48:24 NNNN
TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN YUDHOYONO PADA ACARA PEMAKAMAN MANTAN PRESIDEN SOEHARTO
TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMAKAMAN JENDERAL BESAR TNI PURNAWIRAWAN HM SOEHARTO, PRESIDEN KEDUA REPUBLIK INDONESIA
ASTANA GIRI BANGUN, KARANGANYAR, 28 JANUARI 2008.
Bismillahirahmanirahim,
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hadirin sekalian yang saya muliakan, segenap rakyat Indonesia dimana pun berada, inna lillahi wa inna ilaihi roji`un, dengan penuh rasa duka yang amat dalam, pada hari ini kita semua seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Jenderal Besar TNI Purnawirawan HM Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia.
Almarhum telah berpulang ke Rahmat Allah dengan tenang pada hari Minggu, tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
Kita telah kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa, seorang pejuang setia, prajurit sejati dan seorang negarawan terhormat.
Kita hadir disini di Pemakaman Keluarga Astana Giribangun Karanganyar untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan.
Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa darma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.
Kita sama-sama mengetahui yang dilahirkan di
Almarhum telah menapaki perjalanan panjang di dalam karier militer, politik dan pemerintahan.
Sejarah mencatat ketika terjadi Revoluasi Fisik 1945-1949, almarhun dengan gigih berjuang mengusir penjajah untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara yang masih berusia muda.
Sejarah juga mencatat sebuah perjuangan yang paling monumental, yaitu ketika almarhum bersama para pejuang lainnya melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949, dan berhasil menduduki
Peristiwa penting itu memberikan bobot dan kekuatan tersendiri pada diplomatik kita yang berujung pada pengakuan kedaulatan Republik
Pasca Revolusi Fisik yaitu pada tahun 1962, ketika bangsa ini tengah memperjuangkan pembebasan Irian Barat, almarhum kembali memenuhi panggilan negara untuk memenuhi tugas mulia sebagai Panglima Komando Mandala.
Sejarah pun telah mengabadikan peristiwa besar itu sebagai paduan dari upaya diplomasi dan militer yang berhasil.
Pada tahun 1965, ketika bangsa kita kembali diuji oleh peristiwa G30S PKI, almarhum kembali tampil mengemban tugas untuk menyelamatkan keutuhan negara, keutuhan bangsa, serta melaksanakan pemulihan keamanan dan ketertiban.
Pada masa pemerintahan almarhum, yaitu sejak diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 27 Maret 1968, almarhum secara gigih memimpin pembangunan nasional yang tertumpu pada Trilogi Pembangunan yaitu Stabilitas, Pertumbuhan dan Pemerataan.
Sejumlah prestasi dan keberhasilan telah dicapai oleh pemerintahan yang almarhum pimpin yang pada hakekatnya menghantarkan bangsa
Hadirin yang saya muliakan.
Dengan jujur dan hati yang bersih kita patut mengakui begitu banyak jasa yang telah almarhum berikan kepada bangsa dan negara.
Namun kita juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa dan juga layaknya seorang pemimpin almarhum tentulah tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan.
Tidak ada manusia umat hamba Allah yang sempurna di dunia ini.
Untuk itu, marilah kita sebagai bangsa yang berjiwa besar dengan tulus mengucapkan terima kasih serta memberikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi atas darma bakti dan pengabdian almarhum kepada bangsa dan negara.
Pada kesempatan yang penting ini, saya juga mengajak seluruh rakyat
Kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan , kita mendoakan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran serta dapat menerima kepergian almarhum dengan ikhlas dan tawakal.
Akhirnya dengan memohon ridho Allah SWT, marilah kita lepas kepergian almarhum menghadap sang khalik dengan tenang.
Marilah pula kita panjatkan doa semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya.
Selamat jalan Bapak Pembangunan, semoga berada dengan tenang di sisi Allah SWT.
Sekian dan terima kasih
Wassalam Wr, Wb.
(R017*R018)/B/A011) (T.R017/B/A011/A011) 28-01-2008 14:04:34 NNNN
PEMERINTAH AKUI JASA BESAR SOEHARTO
Karanganyar, 28/1 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pemerintah mengakui jasa besar H. Muhammad Soeharto, baik dalam masa perjuangan maupun selama memimpin
Demikian disampaikan Presiden SBY saat memberikan sambutan pada upacara pemakaman mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, yang dihadiri pejabat pemerintah, perwakilan negara-negara sahabat, dan masyarakat.
Presiden menyebutkan, sepanjang hidup almarhum diabdikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Pada tahun 1945-1949, Pak Harto berjuang mengusir penjajah untuk menegakkan kembali kedaulatan bangsa dan negara yang saat itu masih berusia muda.
Kemudian, pada tanggal 1 Maret 1949, almarhum juga memimpin Serangan Oemoem dan berhasil menduduki kembali Ibu Kota Yogaykarta. Tahun 1962, almarhum juga bertindak sebagai Panglima Komando Mandala yang diakui berhasil dari sisi diplomasi dan militer.
Tiga tahun kemudian tepatnya 1965, Pak Harto berhasil menyelamatkan bangsa dan negara sekaligus memulihkan keamanan dan ketertiban dari Gerakan 30 September.
Sejak menjadi pemimpin Indonesia tanggal 27 Maret 1968, Pak Harto gigih melakukan pembangunan nasional dengan meletakkan konsep Trilogi Pembangunan yang menekankan pada stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan.
Dengan segala kejujuran dan hati yang bersih, kata Presiden, pemerintah mengakui banyak jasa yang diberikan Pak Harto kepada bangsa dan negara selama hidup.
"Sebagai bangsa yang berjiwa besar, pemerintah mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinggi kepada almarhum," katanya.
Sebagai manusia, Pak Harto tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan karena sudah semestinya seluruh bangsa
Jenderal Besar (Purn) TNI Soeharto selama masa hidupnya telah menerima 27 tanda penghormatan dari dalam negeri, 38 tanda penghormatan dari luar negeri, dan tujuh dari badan dunia.
Sementara itu, mewakili keluarga Pak Harto, Siti Hardijanti Indra Rukmana atau Mbak Tutut mengatakan, sesuai dengan keinginan almarhum, Pak Harto memang ingin dimakamkan di samping istri tercinta Siti Hartinah (Ibu Tien) yang sebelumnya dimakamkan di Astana Giribangun.
Tutut dengan suara parau mengenang Pak Harto sebagai ayah, eyang, buyut yang menyayangi anak, cucu, dan cicitnya. Beliau, katanya, juga sebagai teman yang akrab sekaligus menjadi guru dan teladan bagi putra-putrinya.
"Bapak ibu sekalian, maafkan segala kesalahan almarhum. Selamat Jalan Bapak, doa kami selalu menyertaimu," ucap Mbak Tutut sambil terisak ketika mengakhiri sambutan keluarga Pak Harto.
Seluruh keluarga besar Soeharto hadir dalam pemakaman, yaitu Sigit Hardjoyudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Herijati Heriaty, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih, serta cucu, dan cicitnya. (L.H015*A030/B/M015/M015) 28-01-2008 13:58:20 NNNN
KORAN DI
Pangkalpinang, 28/1 (ANTARA) - Wafatnya mantan Presiden Soeharto, mendapat perhatian luas dari berbagai lapisan masyarakat di Bangka Belitung (
Kabag Humas Pemprov Babel, Latip Pribadi, di Pangkalpinang, Senin, menyatakan, pemerintah provinsi juga menyampaikan ucapan duka cita dan perasaan kehilangan atas meninggalnya Soeharto.
Tiga koran harian di Bangka
"Dalam iklan ucapan duka gubernur Eko Maulana Ali, Wagub Syamsudin Besari dan Plt Sekprov Imam Mardi Nugroho juga menyampaikan harapan semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT," ujarnya.
Iklan ucapan duka atas meninggalnya Soeharto yang dimuat di koran lokal juga datang dari Bupati, Kakanwil instansi vertikal di Bangka Belitung, ormas pemuda, LSM seperti Lembaga Cegah Kejahatan
Rangkaian kegiatan hingga prosesi pemakaman Soeharto juga mendapat perhatian besar dari warga masyarakat di Bangka
Di kantor-kantor pemerintahan yang memiliki TV di ruang kerja, pegawai terlihat menyimak tayangan TV yang menyiarkan kedatangan jenazah Soeharto di kompleks pemakaman keluarga Astana Giribangun.
Di warung-warung, siaran TV yang menayangkan pemakaman Soeharto juga disimak oleh orang yang tengah berbelanja.
"Saya pingin tahu saja akhir perjalanan dari seorang presiden yang penuh kontroversi. Ternyata tayangan di TV hanya menayangkan tentang yang baik-baik saja," ujarnya. (T.M027/B/I013/I013) 28-01-2008 13:53:03 NNNN
PRESIDEN MINTA RAKYAT UCAPKAN TERIMA KASIH PADA SOEHARTO
"Kita telah kehilangan putra terbaik bangsa, seorang pejuang setia, prajurit sejati dan seorang negarawan terhormat," kata Presiden Yudhoyono, saat memberikan kata sambutan pada upacara kenegaraan pemakaman mantan Presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin.
"Dengan jujur dan hati yang bersih, kita patut mengakui begitu banyak jasa yang almarhum berikan kepada bangsa dan negara," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, masyarakat juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa dan juga layaknya seorang pemimpin maka almarhum tentulah tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan.
"Tidak ada manusia umat hamba Allah yang sempurna di dunia ini. Pada kesempatan yang penting ini, saya juga mengajak seluruh rakyat
Sepanjang hayatnya, kata Presiden, almarhum Soeharto telah menapaki perjalan panjang di dalam karier militer, politik dan pemerintahan.
Ketika terjadi revoluasi fisik tahun 1945-1949 almarhum berjuang gigih berjuang mengusir penjajah untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara yang masih berusia muda.
Sejarah juga mencatat sejumlah perjuangan yang monumental yaitu ketika Soeharto bersama pejuang lainnya melakukan Serangan Umum 1 Maret Tahun 1949 dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta.
"Peristiwa penting itu memberikan bobot dan kekuatan tersendiri pada diplomasi kita yan berujung pada kedaulantan Republik
Sedangkan pasca revolusi tahun 1962, ketikga bangsa
Pada tahun 1965 ketika bangsa
Presiden Yudhoyono yang saat membacakan pidato mengenakan jas dan berpeci hitam, mengatakan, almarhum sejak dilantik sebagai Presiden RI pada 27 Maret 1968, gigih memimpin pembangunan nasional yang tertumpu pada Trilogi Pembangungan yaitu, Stabilitas Pertumbuhan dan Pemerataan.
"Sejumlah prestasi dan keberhasilan telah dicapai pemerintahan yang dipimpin almarhum apda hakekatnya mengantarkan bangsa
(T.R017*R018)/B/A011) (T.R017/B/A011/A011) 28-01-2008 13:27:24 NNNN
RAKYAT
Banda Aceh, 28/1 (ANTARA) - Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Faisal Ali, mengimbau bangsa
"Saya berharap bangsa
Dijelaskan, dalam ajaran Islam juga disebutkan bahwa orang yang masih hidup hendaknya menceritakan kebaikan-kebaikan yang dilakukan setiap mukmin yang telah meninggal dunia.
"Artinya, kita disuruh menceritakan kebaikan yang dilakukan mukmin, termasuk Soeharto semasa hidupnya. Bukan mencelanya, sebab terkait keburukan yang pernah dilakukan semasa hidup itu merupakan urusan Tuhan," tambahnya.
Faisal Ali juga mengimbau umat Islam khususnya di Aceh untuk mendoakan dan mengikhlaskan kepergian mantan Presiden Soeharto untuk menghadap Sang Khalik, Allah SWT.
Sementara itu, anggota DPR RI asal daerah pemilihan Aceh, HM Nasir Djamil, berpendapat bahwa secara kemanusiaan mantan Presiden RI ke-2 itu memang harus dimaafkan.
"Secara kemanusiaan memang harus dimaafkan, tapi masalah dugaan penyelewengan dana ditujuh yayasan miliknya tetap harus diproses secara hukum," katanya.
Sebab, anak-anak Soeharto masih hidup dan mereka memiliki kewajiban serta harus ikut bertanggungjawab atas proses hukum yang pernah dilakukan orangtuanya, tegas HM Nasir Djamil.
"Jadi, meninggalnya Soeharto tidak otomatis kasus-kasus penyelewengan uang negara semasa menjabat Presiden ditutup," tambah Nasir Djamil.
Berita kepergian sosok yang pernah memimpin bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar