Senin, 28 Januari 2008

BERITA PAK HARTO 4

SOEHARTO PERNAH SELAMATKAN RIBUAN NYAWA RAKYAT TIMTIM

Kupang, 27/1 (ANTARA) - Mantan Presiden Soeharto dinilai sangat berjasa bagi rakyat Timor Timur (Timtim), karena pernah menyelamatkan puluhan ribu nyawa rakyat Timor Timur ketika terjadi perang saudara di wilayah itu.

"Pada perang saudara di Timor Timur, Soeharto mengirim bala bantuan tentara, dan para prajurit itu telah berperan dalam menyelamatkan nyawa rakyat kecil di Timor Timur. Jasa almarhum dalam integrasi Timor Timur sangat besar," kata Juru Bicara Komunitas Timor Timur, Mario Vieira, di Kupang, Minggu.

"Sebagai warga Timor Timur, kami merasa sangat kehilangan karena almarhum Soeharto memiliki peran yang sangat besar dalam menyelamatkan nyawa ribuan rakyat Timor Timur dalam perang saudara. Almarhumlah yang memutuskan untuk mengirim bala tentara untuk menyelamatkan rakyat," katanya.

Karena itu, katanya, Komunitas Timtim yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan selamat jalan kepada mantan Presiden RI HM Soeharto yang dikenal sebagai bapak integrasi Timor Timur.

"Selamat jalan bapak integrasi Timor Timur, jasa baikmu bagi rakyat Timor Timur tidak akan terlupakan," katanya.

Mario menambahkan, HM Soeharto adalah seorang pemimpin ksatria yang telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani di dunia, selain sebagai bapa pembangunan yang telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi pembangunan.

(T.BK04/C/T004/T004) 27-01-2008 22:50:30 NNNN

DIN SYAMSUDIN DUKUNG TINDAKAN HUKUM TERHADAP KRONI SOEHARTO

Jakarta, 27/1 (ANTARA) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan penegakan hukum terhadap kroni mantan Presiden SOeharto harus terus dilakukan.

"Terhadap yang masih hidup, hukum harus ditegakkan," katanya setelah melayat di rumah duka di Jalan Cendana, Jakarta Pusat, tempat jenazah mantan Presiden Soeharto disemayamkan, Minggu malam.

Din mengatakan penegakan hukum itu juga harus diselaraskan dengan cara penegakan yang sesuai dengan aturan.

Khusus untuk almarhum Soeharto, Din meminta masyarakat memaafkan jika penguasa Orde Baru itu telah berbuat salah.

"Sesuai dengan ajaran agama maka kalau ada orang meninggal dunia kita diharapkan memeberikan permaafan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita memberi maaf kepada pak Harto," kata Din yang mendapatkan kesempatan pertama mendoakan jenazah Soeharto.

Din berharap, masyarakat bisa mempertimbangkan sisi kemanusiaan, terutama dalam suasana berkabung setelah Soeharto meninggal dunia.

Sementara itu, kuasa hukum Soeharto, OC Kaligis yang juga datang melayat, menolak berkomentar soal kasus hukum yang menjerat Soeharto.

"Saya tidak ngomong perkara, saya punya hak tidak ngomong perkara," katanya sambil bergegas.

Dia mengaku datang ke Cendana khusus untuk mendoakan presiden kedua Indonesia itu.

Bahkan, Kaligis juga enggan berkomentar ketika ditanya apakah keluarga sempat membicakan perkara yang sedang dihadapi Soeharto.

Kini, negara melalui Kejaksaan Agung sedang memperkarakan Soeharto secara perdata dalam kasus dugaan penyelewengan dana Yayasan Supersemar.

Perkara itu masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan akan memasuki tahap kesimpulan. (F008)/B/A011) (T.F008/B/A011/C/A011) 27-01-2008 22:32:21 NNNN

FUKUDA PUJI SOEHARTO PEMBANGUN PERSAHABATAN INDONESIA-JEPANG

Tokyo, 27/1 (ANTARA) - PM Jepang Yasuo Fukuda, di Tokyo, Minggu, menyampaikan belasungkawa atas nama pemerintah dan rakyat Jepang, menyusul wafatnya mantan presiden Soeharto akibat sakit pada usia 86 tahun di Jakarta , Minggu( 27/1) .

PM Fukuda dalam kesempatan itu memuji Soeharto sebagai sahabat Jepang, karena presiden kedua RI itu merupakan presiden yang mengupayakan pembangunan persahabatan Jepang-Indonesia secara permanen, demikian Kyodo.

Fukuda langsung menyampaikan ucapan belasungkawa begitu mengetahui Soeharto wafat pada Minggu siang, tidak lama setelah ia kembali dari Davos, Swiss, mengikuti forum ekonomi dunia.

Ia lantas memerintahkan stafnya untuk segera mengirimkan ucapan belasungkawa ke Jakarta, guna menjadi kepala pemeirntahan yang merespon dengan cepat atas meninggalnya mantan presiden dari negara yang menjadi salah satu sahabat utama Jepang.

Meninggalnya Soeharto juga terjadi saat Indonesia dan Jepang sedang giat-giatnya memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara yang dibangun pertama kalinya pada 1958.

Fukuda juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam rakyat Jepang kepada rakyat Indonesia, mengingat hubungan yang erat kedua negara dan bangsa itu di masa Orde Baru.

Jepang memang merupakan negara yang pertama kali dikunjungi Soeharto saat mantan Pangkostrad itu baru saja dilantik sebagai Presiden kedua, menggantikan Soekarno.

Soeharto kemudian membangun Orde Baru, orde yang mengkoreksi total rezim sebelumnya, terlebih dengan kodisi ekonomi yang sedang morat marit saat itu.

Soeharto lantas memilih Jepang dan segera bertolak ke Negeri Sakura itu, hal menjadikannya sebagai kunjungan luar negerinya yang pertama kali. Soeharto lantas meminta Jepang membantu pemerintahannya membenahi perekonomian nasional.

Sejak itulah Soeharto menjadikan Jepang sebagai sahabat utama dalam membangun perekonomiam Indonesia hingga sekarang.

Jenderal Besar itu meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada hari Minggu (27/1) pukul 13.10 waktu setempat, akibat sakit semakin melemahnya organ tubuh yang dideritanya.

Soeharto memerintah Indonesia selama 32 tahun dan kemudian mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 sebagai presiden, menyusul gelombang reformasi yang melanda Indonesia dan menuntutnya lengser dari kekuasaan. (T.B011/B/A011) (T.B011/B/A011/A011) 27-01-2008 22:26:39 NNNN

DPD PG KEPRI GELAR TAHLILAN UNTUK SOEHARTO

Tanjungpinang, 27/1 (ANTARA) - DPD Partai Golkar (PG) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar tahlilan atau doa selamat untuk Soeharto, mantan Presiden RI yang meninggal dunia siang tadi sekitar pukul 13.10 WIB.

"Tahlilan doa selamat untuk Pak Harto berlangsung di kantor DPD PG Kepri setelah salat Magrib berjamaah," kata fungsionaris DPD PG Kepri, Lamen Sarihi kepada ANTARA di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri.

Tahlilan yang dilakukan seluruh kader dan simpatisan PG Kepri itu dimaksudkan agar arwah mantan Presiden RI-2 itu diterima Tuhan.

"Semoga seluruh masyarakat Indonesia memaafkan Pak Harto jika ada kesalahannya selama memimpin negara ini. Semoga Pak Harto berpulang dengan damai," ucap Lamen yang juga berprofesi sebagai pengacara.

Ia mengatakan, seluruh kader dan simpatisan PG merasa kehilangan sesepuh partai yang berlambangkan pohon beringin itu.

Ia menilai, Soeharto yang pernah berkuasa selama 32 tahun itu adalah tokoh karismatik, pintar, berani dan bertangungjawab.

"Pak Harto adalah tokoh politik yang andal. Dia salah seorang tokoh yang berjasa membesarkan PG di NKRI," ujarnya.

Menurutnya, penguasa orde baru itu juga memiliki jasa yang besar terhadap rakyat dan negara ini.

Karena itu, lanjutnya, patut diberi penghargaan yang sebesar-besarnya.

"Walau bagaimanapun dia berjasa terhadap negara ini. Kita semua bisa merasakannya saat itu," katanya.

(T.PK-NP/B/A013/A013) 27-01-2008 22:20:18 NNNN

PG KEPRI: SOEHARTO LAYAK DIGELARI PAHLAWAN NASIONAL

Tanjungpinang, 27/1 (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar (DPD PG) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan Soeharto, mantan Presiden RI, layak digelari pahlawan nasional.

Ketua Badan Informasi dan Komunikasi DPD PG Kepri, Suyono, Minggu malam mengemukakan, Soeharto berjasa membawa masyarakat Indonesia mencapai jaman keemasan di era 1980-an selama 32 tahun memimpin NKRI.

"Dia memimpin dengan program swasembada pangan, program pembangunan dengan repelita dan keluarga berencana. Keberhasilannya buat masyarakat Indonesia layak dihargai negara," ujarnya kepada ANTARA di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri.

Soeharto, katanya, layak dijadikan sebagai pahlawan nasional karena jasa-jasanya di bidang pembangunan, swasembada pangan dan pertahanan keamanan.

"Waktu dia memimpin, negara ini aman dan dihormati," katanya.

Selama memimpin Indonesia, Soeharto berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

"Bahkan Indonesia pernah digelar sebagai macan Asia setelah Jepang dan China," ungkapnya.

Menurutnya, keberhasilan Soeharto di bidang pertahanan keamanan juga patut dihargai. Soeharto merupakan tokoh TNI yang berhasil memimpin Trikora dalam rangka pembebasan Irian Barat dari tangan penjajah.

"Negara ini kemudiann kokoh di zaman kepemimpinan Soeharto," katanya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak hanya memandang Soeharto dari sisi salahnya, karena dia juga memberi kontribusi besar bagi bangsa dan negara ini.

"Kini dia telah pergi. Sebagai umat beragama, mari kita sama-sama memaafkannya agar almarhum diterima di sisi Allah Swt," imbaunya. (T.PK-NP/B/A013/A013) 27-01-2008 22:20:18 NNNN

BEREBUT MEREKAM HARI TERAKIR SOEHARTO

Oleh: Nur Istibsaroh

Jakarta, 27/1 (ANTARA) - Minggu pagi tanggal 27 Januari 2008, di lobi depan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) tampak tidak ada perubahan dari dua atau tiga hari setelah mantan Presiden Soeharto dinyatakan kondisinya membaik, karena Soeharto sudah bisa makan, bahkan sudah bisa minum obat.

Salah satu anggota Tim Dokter Kepresidenan Christian Johannes mengatakan pada Sabtu (26/1) bahwa kondisi paru-paru Soeharto sudah mengalami perbaikan.

Bahkan sejak Jumat (25/1) Soeharto sudah mendapat asupan makanan secara oral guna melatih Soeharto menelan sesuatu dengan menggunakan mulut dan tenggorokan.

Berita itu, membuat pada Minggu (27/1) hanya ada sekitar 20-an wartawan media cetak dan elektronik yang masih menunggu di RSPP untuk memantau keadaan Soeharto.

Mereka tampak lesehan, menghabiskan waktu dengan membaca surat kabar, atau sekadar ngobrol dengan yang lain.

Acara jumpa pers yang biasa dilakukan pada pagi hari juga berlangsung seperti biasa. Saat itu, Tim Dokter Kepresidenan menyatakan Soeharto sangat kritis, pernapasan 100 persen diambil alih oleh mesin, dan hanya jantung yang berdenyut.

"Sejak pukul 01.00 WIB, terjadi sesak napas, diikuti tekanan darah terus menurun. Segera dilakukan resusitasi antara lain dengan mengambil alih pernapasan 100 persen dengan mesin pernapasan," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dr.Mardjo Soebiandono didampingi anggota dokter yang lain.

Pukul 03.00 WIB-07.00 WIB, keadaan penguasa orde baru makin menurun, karena tekanan darah berkisar 90/35-70/35 mmHg. Pada pukul 10.00 keadaan Soeharto sangat kritis, pernapasan dangkal, dan pernapasan masih diambil alih oleh mesin pernapasan.

Informasi itu, tidak lama kemudian membuat jumlah wartawan bertambah, yang sebelumnya hanya 20-an dalam waktu singkat menjadi sekitar seratusan.

Seluruh wartawan tersebut, ada yang berjaga-jaga di lobi rumah sakit, ada yang berjaga-jaga di pintu belakang, dan pintu belakang rumah sakit serta ada yang ada di dekat ruang jenazah.

Mereka terus memantau dan membaca perubahan suasana rumah sakit termasuk adanya sejumlah aparat kepolisian yang terlihat lalu lalang dan ada sekitar tujuh orang yang mengenakan seragam loreng.

Sekitar pukul 13.25 WIB, keluar seorang berseragam polisi dari dalam rumah sakit dan saat berada di depan lobi terlihat sibuk dengan alat komunikasi di tangannya.

Awalnya tidak ada respon dari sejumlah wartawan, namun karena sikap polisi yang menunjukkan ada persiapan, menjadikan wartawan langsung menyerbunya.

Saat itu, lah polisi yang kemudian diketahui Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Dicky Sondani buka mulut dan menyampaikan berita duka.

"Ada berita duka, innalillahi wa innalillahi rojiun telah berpulang ke rahmatullah, mantan Presiden Soeharto pada jarum jam pukul 13.10 WIB," katanya yang kemudian membuat seluruh wartawan terlihat langsung melaporkan berita tersebut ke kantor masing-masing.

Informasi tersebut, diperkuat dengan keterangan Tim Dokter Kepresidenan yang melakukan jumpa pers tidak lama kemudian.

Tim Dokter Kepresiden bersama dengan Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) dan Siti Hedijati Hariyadi (Titik)-(keduanya mengenakan celana hitam, baju batik panjang, dengan kerudung warna hitam) dan Sigit ikut dalam jumpa pers tersebut.

Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo hanya mengatakan satu kalimat "Innalillahi wainna ilaihi rojiun...telah wafat dengan tenang bapak HM Soeharto pada hari Minggu 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB di RSPP, Jakarta.

Begitu wartawan menanyakan lebih lanjut terkait meninggalnya Soeharto, Dr Mardjo mempersilakan Tutut untuk menjawabnya.

Namun, dalam kesempatan itu, Tutut hanya menyatakan terima kasih dan minta maaf setelah beristifgar tiga kali.

"Bapak kami telah dipanggil Allah SWT, kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya. Kepada siapa saja yang mendoakan atau yang datang menjenguk ke rumah sakit," katanya Tutut sambil terisak.

"Kami juga mohon maaf jika dalam sakitnya bapak, tidak semua dapat kita layani dengan baik. Kami mohon, jika ada kesalahan bapak selama ini dimaafkan. Kami mohon doa restu semoga perjalannan bapak lancar, diterima selurh amal ibadanya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah," kata Tutut.

Menyemut

Seusai jumpa pers oleh Tim Dokter Kepresidenan (di lantai tiga Gedung A), sudah ada satu mobil ambulans yang disediakan di depan lobi RSPP dan sekitar 16 orang berseragam loreng berbaris rapi, serta tampak lalu lalang sejumlah aparat kepolisian.

Jumlah wartawan dan fotografer yang berada di depan lobby RSSP bertambah sekitar tiga kali lipat dan saling berebut mencari tempat strategis.

Namun, posisi itu, tidak bertahan lama, karena setelah itu terdengar informasi bahwa jenazah Soeharto keluar dari pintu samping, sehingga mereka membubarkan formasi dengan berlarian ke gedung sebelah.

Kali ini, wartawan tidak hanya berebut antar wartawan, kameramen, atau antar-fotografer karena mereka juga berebut posisi dengan masyarakat yang sekadar ingin melihat dari dekat prosesi pemindahan jenazah ke Cendana atau para aparat keamanan yang berseragam preman.

Seperti tidak peduli, pemandangannya berubah menjadi berdesak-desakan karena mereka saling mencari tempat strategis, sampai-sampai ada balita yang bersama ayahnya terjebak di dalam kerumunan tersebut.

Bahkan, ada dua wartawan yang terpaksa dirawat di UGD RSPP karena mengalami luka ringan. Helmi Hendiarto, wartawan dari harian Neraca saat meliput prosesi keberangkatan jenazah Soeharto dari RSPP menuju kediaman di Cendana tiba-tiba dipukul oleh seseorang berseragam pada kepala bagian kiri di atas telinga.

"Setelah itu ada seorang lagi yang memukul saya di daerah ulu hati terus saya jatuh," katanya saat menjalani perawatan ringan di instalasi Unit Gawat Darurat RSPP, Minggu.

Helmi selama di UGD kemudian diinfus karena mengalami muntah-muntah hingga tiga kali.

Selain Helmi, reporter RCTI Lady Simarmata juga terpaksa harus menjalani perawatan ringan di UGD karena terserempet mobil yang melintas di depan lobi RSPP saat ia hendak melakukan laporan langsung.

Ia terpaksa duduk di kursi roda karena mengalami cedera di dekat pergelangan kaki kiri.

"Kata dokter dalam dua hingga tiga hari akan bengkak dan disarankan tidak melakukan kegiatan dulu," katanya.

Kondisi berdesak-desakan itu, menjadi pemandangan sampai mobil ambulans RSPP yang membawa jenazah Soeharto meninggal rumah sakit diiringi mobil keluarga dan mobil para menteri.

Kondisi Cendana

Kondisi di lingkungan Jalan Cendana tampak lebih dipenuhi oleh orang, selain wartawan, dan aparat kepolisian, banyak juga warga masyarakat yang berbondong-bondong ke Cendana. Mereka ingin melihat secara langsung situasi hari terakir meninggalnya Soeharto.

"Tadi saya dengar radio dan melihat televisi ada berita Pak Harto meninggal. Kami ingin melihat secara langsung," kata Andi (39).

Andi bersama istrinya, Eltri (35) dan Tessa (6) yang dipanggul di atas pundaknya dari Depok naik kereta api. Ketiganya tampak ikut berdesak-desakan dengan warga dan para wartawan.

Karena kondisi yang terlalu menyemut, banyak wartawan yang memanjat tembok rumah yang letaknya berada di depan rumah Soeharto dan ada dua-tiga fotografer yang terpaksa memanjat pohon untuk mencari posisi yang menurut dia bisa mendapatkan "tembakan "yang bagus tanpa terhalang oleh obyek lain.

Minggu malam, situasi di sekitar rumah duka Jalan Cendana masih penuh sesak masyarakat bukan hanya mereka yang datang dari Jakarta tapi juga dari luar Jakarta.

Seperti berlomba-lomba, mereka ingin melihat dan menjadi pelaku sejarah di hari-hari kepulangan penguasa orde baru dari Jakarta ke Astana Giri Bangun, Jawa Tengah tempat ia dimakamkan.

"Saya tadi melihat kamar tempat Soeharto dirawat," kata Arif sambil menunjukkan foto kamar dari telepon genggamnya.

"Saya juga dapat video saat jenazah dimasukkan ke mobil jenazah," kata Tony yang saat itu masih terus merekam detik-detik pemberangkatan jenazah menuju Cendana.

Sejak Soeharto masuk ke RSPP tanggal 4 Januari 2008, memang banyak pihak yang memuji dan ada juga yang mencibirnya. Namun, terlepas dari keduanya, ketika Soeharto menutup mata untuk selamanya, tidak sedikit masyarakat yang berharap menjadi saksi sejarah kepergian orang nomor satu di jaman orde baru itu. (T.N008) /B/A011)

(T.N008/B/A011/A011) 27-01-2008 21:37:49 NNNN

UMAT KRISTEN DI MINSEL DOAKAN SOEHARTO

Manado, 27/1 (ANTARA) - Sejumlah umat Kristen di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), turut mendoakan almarhum mantan Presiden Soeharto, yang meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Minggu, melalui kebaktian antar jemaat dilingkungan gereja masing-masing. "Dukungan doa bagi almarhum pak Harto, sudah menjadi kewajiban bagi umat beragama dimanapun, dan kita turut melakukan disaat pelaksanaan ibadah," kata Maxi Mema STh, Vicaris Pendeta GMIM Eben Haezar jemaat Motoling, Kabupaten Minsel.

Dukungan doa melalui kebaktian yang dilakukan sejumlah umat Kristen itu, agar almarhum mantan Presiden di era Orde Baru itu, diterima disisi Tuhan. Sejumlah warga mengharapkan, dengan kematian Presiden kedua RI itu, bisa membawa makna bagi bangsa dan negara, terutama menunjukkan kepada masyarakat bahwa Soeharto mampu mengabdi untuk negara hingga akhir hayatnya. Sementara, sejumlah warga di Kabupaten Minsel itu, sempat terharu menyaksikan liputan kematian Soeharto disejumlah siaran TV nasional. "Kami sangat berkabung dengan kematian bapak pembangunan itu, selama memimpin tidak pernah terjadi resesi ekonomi hingga kerusuhan," kata warga Minsel, Freddy Lumenta. Bahkan selama kepemimpinan 32 tahun pak Harto, kondisi Indonesia aman dan kondusif, tidak ada pertikaian fisik akibat gesekan politik, hingga mampu mempertahankan pancasila sebagai dasar negara. (T.H013/C/K005/C/K005) 27-01-2008 21:30:26 NNNN

MAHATHIR: MALAYSIA UTANG BUDI PADA SOEHARTO

Kuala Lumpur, 27/1 (Antara/Bernama) -- Malaysia berutang budi kepada Soeharto yang berperan dalam menghentikan konfrontasi dengan Malaysia setelah jenderal besar itu menjadi presiden Indonesia, kata mantan PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad, Minggu.

Sebagai balas jasanya kepada Soeharto, mantan PM Malaysia mengatakan, "Kami melihat dia sebagai pemimpin besar dan sebagai kepala negara internasional. Bagi saya, beliau adalah personal yang baik. Saya tahu dia dan saya telah bekerja sama dengan dia untuk waktu yang lama".

"Saya menghargai dia sebagai kawan Malaysia dan sebagai kawan pribadi," kata Mahathir di rumahnya di kawasan Sri Kembangan.

"Apa yang paling berharga dari Malaysia adalah saat-saat berakhirnya perang konfrontasi yang dipicu oleh Presiden Soekarno dan diselesaikan dengan damai oleh Soeharto. Ada banyak keinginan baik, hasrat yang mulia untuk hentikan konfrontasi. Soeharto menghargai hubungan baik dengan Malaysia," katanya.

Mahathir mengatakan, Omong kosong tuduhan pers Barat kepada Soeharto karena telah melakukan pembunuhan terhadap hampir 500.000 rakyat Indonesia setelah berkuasa dan menggagalkan kudeta komunis 30 September 1965.

"Saya tahu ini berdasarkan fakta. Saya tahu apa yang terjadi. Indonesia saat itu merupakan negara anarki kemudian tidak ada yang berkuasa. Pada saat itu, dia belum menjadi presiden. Dia tidak perintahkan pembunuhan," katanya.

Mantan orang nomor satu ini mengatakan rakyat seharusnya tidak melupakan peranan Amerika Serikat selama periode konfrontasi antara 1962 dan 1966 karena mendukung tentara Indonesia menjatuhkan Soekarno yang menentang Barat pada masa itu.

"Barat juga perlu bertanggung jawab ata setiap kekerasan yang terjadi ketika pergantian kekuasaan di Indonesia. Orang seharusnya tidak begitu saja menyalahkan Presiden Soeharto sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan 500.000 orang sebagaimana dituduhkan pers Barat," kata Mahathir yang sempat menengok Soeharto saat dirawat di RSPP Jakarta baru-baru ini..

Justru pulihkan

Mahathir menambahkan justru Soeharto yang memulihkan hukum dan kekuasaan pada saat itu.

Dr Mahathir menilai Soeharto telah memainkan peran besar dalam pembangunan Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan populasi 200 juta penduduk.

"Bahkan ada pemikiran Indonesia tidak menjalankan demokrasi sejati di era Soeharto, kenyataannya hal itu membawa stabilitas kepada Indonesia. Sudah tentu ada harga yang harus dibayar," katanya, mengakui mungkin ada yang menderita dibawah pemerintahan Soeharto.

Penderitaan akan lebih buruk jika Soeharto tidak mampu mengatasi anarki dan kekacauan hukum dan pemerintahan di negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia.

Dr Mahathir mengatakan tidak bisa komunikasi dengan Soeharto ketika berkunjung ke RS Pertamina, 14 Januari 2008.

"Saya pikir dia mengetahui kedatangan saya," katanya.

Atas tuduhan korupsi selama pemerintahan Soeharto, Dr Mahathir mengatakan "Kalian tidak bisa menyalahkan kesalahan satu-satunya kepada Soeharto karena korupsi sudah berlangsung lama dan itu terjadi juga di banyak negara ".

"Bahkan korupsi pun terjadi di Malaysia. Jadi jangan salahkan semuanya kepada beliau, itu tidak benar," katanya.

Mahathir mengatakan senang dapat bekerja sama dan punya hubungan baik dengan Soeharto ketika menjadi presiden dan ketika dia menjadi PM Malaysia karena mereka dapat berbicara dengan persahabatan satu sama lain.

"Ada beberapa sengketa antara kedua negara tapi sengketa itu tidak pernah menimbulkan konfrontasi antar negara. Kita punya sengketa perbatasan namun kita tidak dapat menyelesaikan semua masalah," katanya.

"Kita dapat kelola perundingan satu sama lain dengan sikap persahabatan," katanya terkait dengan sengketa Pulau Ligitan dan Sipadan.

Indonesia dan Malaysia sepakat membawa sengketa itu kepada Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, yang keputusannya kedua pulau itu adalah milik Sabah, Malaysia.

B/A011) (T.A029/B/A011/A011) 27-01-2008 21:30:02 NNNN

WARGA SULUT DIMINTA DOAKAN ALMARHUM SOEHARTO

Manado, 27/1 (ANTARA) - Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulawesi Utara (Sulut) meminta warganya untuk mendoakan almarhum Soeharto, yang meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), pada Minggu, pukul 13.10 waktu Jakarta, dengan harapan bisa diterima disisi Tuhan.

"Meninggalnya mantan Presiden Soeharto, merupakan berita dukacita bagi seluruh warga Indonesia termasuk Sulut, sehingga Pemerintah dan warga Sulut menyatakan belasungkawa," kata Gubernur Sulut, SH Sarundajang, dikutip Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Pemprop Sulut, Roy Tumiwa, Minggu di Manado.

Masyarakat Sulut diharapkan dapat memberi penghormatan terakhir bagi mantan Presiden Republik Indonesia (RI) kedua itu, dengan mendoakan menurut agama dan kepercayaannya.

Menurutnya, nilai perjuangan dan pengabdian mantan penguasa era Orde Baru itu, tidak bisa dihitung dengan jari, sehingga harus dimaknai dengan sisi positif, sehingga nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan kepada bangsa dan negara, bisa dilanjutkan para generasi muda saat ini.

Himbauan berkabung selama tujuh hari sepeninggal almarhum Soeharto, yang disampaikan Menteri Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi, harus ditindaklanjuti dan diimplementrasikan semua masyarakat di Sulut, dan aparat pemerintah diharapkan mempelopori himbauan itu.

"Himbauan itu harus ditindaklanjuti, karena Indonesia telah kehilangan pahlawan pembangunan," jelasnya.

Anggota DPRD Sulut dari Fraksi Partai Golkar, AHJ Purukan, turut menyatakan belasungkawa atas meninggalnya almarhum Soeharto, sekaligus diharapkan mampu dimaafkan seluruh warga Indonesia.

"Ungkapan belasungkawa akan ditindaklanjuti dengan irigan doa, agar almarhum Soeharto diterima sisi Tuhan," ungkap penasehat DPD I Partai Golkar Sulut itu.

Sementara itu, pengamatan wartawan ANTARA di Manado, bahwa sejumlah rumah telah memasang bendera merah putih setengah tiang sebagai tanda turut berkabung atas meninggalnya mantan Presiden Soeharto. (T.H013/B/K005/B/K005) 27-01-2008 21:25:13 NNNN

round-up - UCAPAN BELASUNGKAWA MENGALIR DARI DALAM DAN LUAR NEGERI UNTUK SOEHARTO

Jakarta, 27/1 (ANTARA) - Kepergian mantan presiden HM Soeharto yang terbilang mendadak --setelah sehari sebelumnya kondisinya dinyatakan membaik-- ternyata tidak hanya menyibukkan para pejabat di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Pasca pengumuman resmi Ketua tim dokter kepresidenan, Mardjo Soebiandono di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Minggu siang, bahwa mantan orang nomor satu di Indonesia itu telah berpulang pada pukul 13.10 WIB dalam usia 86 tahun, kesibukan pun dimulai.

Berita meninggalnya Soeharto tersebut mengejutkan tidak hanya publik Indonesia dan para kuli tinta yang kemudian segera berhamburan ke rumah sakit untuk memastikan jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Cendana Nomor 6 dan 8, Menteng, Jakarta Pusat namun juga para staf perwakilan negara sahabat di Indonesia ataupun staf perwakilan Indonesia di luar negeri.

Bagaimanapun juga Soeharto adalah salah seorang tokoh yang cukup berpengaruh di kawasan di era 90-an melalui sejumlah sepak terjangnya di berbagai organisasi kawasan, antara lain ASEAN dan Gerakan NonBlok (GNB).

Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai belahan dunia atas kepergian Soeharto. Menlu Malaysia Syed Hamid Albar segera setelah mendengar kabar wafatnya mantan Presiden Soeharto mengatakan kepergian Soeharto adalah suatu kehilangan besar bagi kawasan itu.

"Meninggalnya Soeharto sudah tentu membuat rakyat Indonesia berduka, tapi juga rakyat Malaysia dan kawasan ASEAN turut berduka karena kepemimpinan Soeharto telah berhasil menciptakan stabilitas politik di kawasan Asean yang memungkinkan negara-negara Asean melakukan pembangunan ekonomi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Soeharto bersama Menlu Adam Malik memprakarsai penghentian konfrontasi Indonesia-Malaysia.

"Sejak Soeharto menjadi presiden Indonesia, hubungan Indonesia-Malaysia mesra," katanya.

Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Malaysia mengutus satu delegasi tingkat pejabat tinggi termasuk mantan PM Mahathir Mohamad dan Deputi PM Najib Razak guna menghadiri upacara pemakaman di Solo, Jawa Tengah, pada Senin pagi (28/1). PM Abdullah Ahmad Badawi tidak hadir. Mahathir --sahabat baik Soeharto-- juga menjenguk Soeharto saat ia dirawat di RSPP.

Filipina

Senada dengan Malaysia, Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Soeharto dan mengatakan mendiang "tidak akan pernah dilupakan".

Gloria Arroyo memuji kepemimpinan Soeharto di kawasan Asia Tenggara dan sumbangannya untuk membangun perdamaian di Mindanao, kawasan selatan Filipina.

"Atas jasa-jasanya ini, Presiden Soeharto tak akan pernah dilupakan," ujarnya sebagaimana dikutip dari DPA .

Gloria , yang saat ini melakukan kunjungan resmi ke Uni Emirat Arab, mengatakan, "generasi-generasi Filipina dan anggota ASEAN senantiasa akan mengenang Presiden Soeharto atas peran kuncinya dalam membangun masyarakat di kawasan ini."

"Sebagai salah satu dari Bapak ASEAN, Presiden Soeharto di antara pemimpin yang memiliki visi cemerlang untuk membangun perdamaian, kemajuan dan kemakmuran ASEAN, yang dibangun dengan penuh penghormatan dan saling-pengertian," katanya .

Australia

Pujian senada juga muncul dari mantan Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer.

"Ia memiliki visi yang sangat baik untuk membangun masyarakat Asia Tenggara yang kuat, dan memandang positif tentang Australia merupakan bagian dari visinya," kata Downer seperti dikutip kantor berita Australia, AAP.

Hubungan para pejabat Australia dengan Soeharto "mesra" di masa Perdana Menteri Paul Keating, yang melakukan kunjungan sebanyak enam kali dalam empat tahun menjabat perdana menteri.

Pada 1995, Keating dan Soeharto menyepakati pakta pertahanan yang kemudian dibatalkan oleh Indonesia pada 1999 ketika Canberra memimpin pasukan koalisi di Timor Timor menyusul kemerdekaan bekas provinsi Indonesia itu.

Indonesianis, Greg Fealy dari Universitas Nasional Australia di Cenberra, menilai bahwa Keating tidak sendirian memuji jenderal purnawirawan itu.

"Umumnya, pemerintah Australia berturut-turut sangat puas bahwa Soeharto adalah presiden Indonesia," kata Fealy.

Memang, pada umumnya, sikap terlalu pro-Barat dan menaruh penekanan terhadap stabilitas dalam negeri Indonesia, dan dengan itu melindungi Australia dari banyak kesulitan.

Senada dengan seniornya, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memuji peran Soeharto dalam memajukan Indonesia dan membantu membangun ASEAN dan APEC, dan menggambarkan almarhum sebagai figur yang sangat berpengaruh di kawasan ini termasuk Australia.

Namun, pemimpin sayap kiri-tengah itu tidak segan mengkritik Soeharto saat memimpin. Dia juga menggambarkan almarhum sebagai figur yang kontroversial mengenai masalah hak asasi manusia (HAM) dan Timor Timur.

"Indonesia kini sukses sebagai negara demokrasi modern, (itu) menjadi sangat penting, bukan saja bagi Australia, tapi juga di kawasan ini dan dunia," paparnya.

Selain para tokoh tersebut sejumlah tokoh lain juga turut menyampaikan ucapan belasungkawanya, antara lain mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, PM Singapura Lee Hsien Loong dan PM Jepang Yasuo Fukuda.

Sejumlah duta besar negara-negara sahabat juga dijadwalkan mengikuti prosesi pemakaman mantan presiden Soeharto di Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah sekitar Senin siang.

Wisma KBRI

Selain para perwakilan negara sahabat di Indonesia, sejumlah perwakilan RI di luar negeri pun sibuk menyiapkan buku ucapan belasungkawa bagi seluruh diplomat ataupun warga yang ingin memberikan ucapan belasungkawa di KBRI atau Wisma Indonesia.

KBRI Beijing selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (28-30 Januari) akan menyiapkan buku duka yang dapat diisi oleh pejabat tinggi negara sahabat dan perwakilan negara asing yang berkedudukan di China untuk menyampaikan duka atas meninggalnya mantan Presiden Soeharto.

"Kami mulai besok Senin hingga Rabu akan menyiapkan buku duka yang dapat diisi oleh pejabat tinggi negara sahabat dan perwakilan asing yang ada di China," kata Wakil Kepala Perwakilan RI Beijing Mohamad Oemar, di Beijing. Hal yang sama juga dilakukan di Australia.

"Pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang sudah dilakukan, sedangkan anggota masyarakat yang mau mengisi buku duka di KBRI Canberra, mereka dapat melakukannya pada pukul 10.00-12.00 atau pukul 14.00-16.00 waktu Canberra," kata Juru Bicara KBRI Canberra, Dino Kusnadi.

KBRI Canberra juga menyelenggarakan doa bersama untuk Pak Harto pada Senin malam pukul 20.00 waktu setempat di ruang Balai Kartini, katanya.

Pemberian kesempatan kepada khalayak umum di Australia untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Soeharto melalui buku duka juga dilakukan seluruh kantor perwakilan RI di Darwin, Melbourne, Sydney, dan Perth.

Kantor perwakilan pemerintah Indonesia di Tokyo dan Osaka juga memutuskan menggelar hari belasungkawa selama tiga hari berturut-turut bagi kalangan pemerintah Jepang, diplomat asing serta anggota parlemen Jepang untuk menyampaikan belasungkawa, kata Dubes RI untuk Jepang Jusuf Anwar.

"Kami juga menyampaikan bahwa Konjen Osaka membuka pintu dan menyediakan waktu untuk siapa saja yang ingin menyampaikan ucapan belasungkawa. Hal itu dilakukan selama tiga hari penuh," ujar Konjen RI di Osaka Pitono Purnomo.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Makmur Widodo kepada wartawan ANTARA mengatakan bahwa mantan presiden Soeharto masih memiliki reputasi yang tergolong positif di kalangan pemerintahan Republik Federal Jerman, tak terkecuali Presiden Republik Federal Jerman Horst Kohler

"Beberapa waktu lalu saat bertemu, Presiden Kohler sempat menanyakan bagaimana kondisi Pak Harto. Itu artinya memang dunia tetap mengikuti perkembangan kesehatan mantan presiden itu," katanya.

Menurut Makmur Widodo , hubungan baik mantan penguasa Orde Baru itu dengan pemerintah Jerman adalah karena adanya kedekatannya dengan mantan Kanselir Jerman Barat (sebelum reunifikasi) Helmut Kohl dari partai CDU.

"Apalagi dengan adanya Pak Habibie selama puluhan tahun sebagai orang kepercayaan Pak Harto dalam pemerintahan," ujarnya.

Hubungan baik, tambahnya, juga dimiliki "The Smiling General" itu dengan mantan kanselir Gerhard Schroeder sehingga diperkirakan KBRI akan menerima banyak ucapan belasungkawa atas meninggalnya "Bapak Pembangunan" itu.

Kedubes RI, katanya, langsung berencana menggelar shalat gaib bersama dengan seluruh WNI dan keturunan Indonesia di Berlin pada Minggu petang di Aula Kedubes RI yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan tahlilan.

Selain itu, tambahnya, KBRI juga akan memasang bendera Merah Putih setengah tiang selama satu pekan dan membuka kesempatan pemberian ucapan belasungkawa bagi pemerintah dan pihak-pihak yang berkepentingan di Jerman.

Segala kesibukan itu sedikit banyak menjadi bukti akan rekam jejak pengaruh sepak terjang Soeharto selama 32 tahun masa pemerintahannya di Indonesia.

B/A011)

(T.G003/B/A011/A011) 27-01-2008 21:22:54 NNNN

WARGA TERNATE BACA YASIN UNTUK SOEHARTO

Ternate, 27/1 (ANTARA) - Warga Ternate, Maluku Utara (Malut) banyak yang mengekpresikan rasa duka atas wafatnya Soeharto, dengan cara membaca Yasin untuk mantan Presiden itu.

"Kami tidak mungkin bisa pergi melayat almarhum ke Jakarta, makanya kami mengekspresikan rasa duka dengan cara membaca Yasin untuk beliau," kata seorang warga Ternate, Nuralam di Ternate, Minggu.

Warga yang sehari-harinya bekerja di salah satu dinas di lingkup Pemkot Ternate ini mengaku akan membaca Yasin setiap malam untuk almarhum Soeharto sampai hari ketujuh wafatnya almarhum.

Nuralam mengaku melakukan itu karena sejak kecil sangat mengagumi Soeharto. Di matanya, Soeharto adalah tokoh yang hebat dan selama memimpin bangsa ini sangat memperhatikan nasib rakyat kecil.

Abdul Kahar, warga lainnya di Ternate yang juga mengekspresikan rasa duka atas wafatnya Soeharto dengan melakukan hal yang sama mengatakan, Soeharto telah berbuat banyak untuk rakyat di bangsa ini.

OIeh karena itu, rakyat Indonesia perlu membalas jasa almarhum Soeharto itu dengan membaca Yasin serta mendoakan almarhum agar mendapat ampunan dan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Selama memimpin bangsa ini, Soeharto mungkin pernah melakukan kesalahan, tapi janganlah kesalahan itu dibalas dengan hujatan. Balaslah kesalahan itu dengan maaaf dan doa," katanya.

Mantan Presiden Soeharto wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Minggu siang (27/1) sekitar Pkl 13:10 WIB setelah menjalani perawatan di rumah sakit itu sejak tanggal 4 Januari 2008 akibat penyakit yang dideritanya. (T.L002/27-01-2008)/B/A011) (T.L002/B/A011/A011) 27-01-2008 21:04:54 NNNN

MENGENANG SOEHARTO PADA SEBUAH BUKIT YANG MERANA Oleh Iskandar Zulkarnaen

Samarinda, 27/1 (ANTARA) - Tajuk pohon akasia yang berjajar di kiri kanan menyebabkan perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda sejauh 120 Km tidak membosankan, karena berkat pepopohan itu Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim pada poros utara itu selalu dibayangi keteduhan.

Ratu Beatrix dari Belanda termasuk tokoh yang pernah menyatakan kagum terhadap hasil pengelolaan konservasi atau reboisasi pada Taman Hutan Raya Bukit Soeharto pada pertengahan 1990-an.

Kala itu, Bukit Soeharto yang memiliki luas sekira 61.000 Ha termasuk beranda atau contoh keberhasilan Indonesia dalam melestarikan lingkungan.

Salah satu Menteri Kehutanan pada era pemerintahan Soeharto, yakni Djamaludin Suryohadikusumo selalu membawa tamu negara yang ingin melihat pengelolaan hutan di Indonesia ke Bukit Soeharto.

Melekatnya nama "Soeharto" di bukit dengan ekosistem hutan tropis dataran rendah itu menyebabkan kawasan itu termasuk "angker" bagi mereka yang berniat melakukan kegiatan yang bisa merusak hutan.

Ketika itu, Soeharto sangat peduli terhadap lingkungan di kawasan itu, sehingga dia mengintruksikan agar departemen kehutanan melibatkan seluruh pemegang hak pengelolaan hutan (HPH) di Kaltim dalam pelestariannya.

Di antara kawasan itu terdapat bumi perkemahan yang indah karena terdapat kolam dan pondok-pondok, serta terdapat zona kawasan hutan lindung serta hutan penelitian Universitas Mulawarman.

Namun, bukit itu juga rawan terbakar karena di bawah lapisan tanahnya terdapat batubara. Kebaran besar di sana, misalnya, terjadi pada musim kemarau 1982, 1985, 1993, dan 1998.

Dari sisi pemberitaan, kebakaran di kawasan Bukit Soeharto akan menjadi berita besar yang juga akan diperhatikan dunia internasional karena keberadaannya yang dikedepankan sebagai contoh pengelolaan hutan di Indonesia.

Penamaan yang sesuai dengan nama Presiden RI kedua itu tidak lepas dari sejarah bahwa Soeharto pernah melakukan perjalanan darat dari Balikpapan ke Samarinda melintasi bukit tersebut. Penguasa Orde Baru itu juga sangat memperhatikan pengelolaan lingkungan di kawasan itu.

Perhatian Soeharto itu diimplementasikan dengan berbagai kebijakan, antara lain pada 1976 ketika Gubernur Kalimantan Timur mengeluarkan ketetapan bahwa hutan pada jalur jalan Samarinda-Balikpapan sepanjang 36 km sebagai zona produksi dan zona pelestarian lingkungan.

Pada 1982 keluar Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 818/Kpts/Um/11/1982 tentang Penetapan Hutan Lindung Bukit Soeharto seluas 27.000 hektar.

Kebijakan lain dilanjutkan pada 1987 tentang Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 245/Kpts-II/1987 tanggal 18 Agustus 1987; Perubahan status kawasan hutan lindung Bukit Soeharto seluas kurang lebih 23.800 hektar menjadi hutan wisata dan penunjukan perluasannya dengan kawasan hutan sekitarnya seluas kurang lebih 41.050 hektar sehingga luas Hutan Wisata Bukit Soeharto kurang lebih 64.850 hektar.

Sedangkan pada 1991 dikeluarkan ketetapan bahwa kawasan Hutan Wisata Bukit Soeharto seluas 61.850 hektar sebagai kawasan hutan dengan fungsi sebagai Hutan Wisata melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 270/Kpts-II/1991, 20 Mei 1991.

Pada 2004 Perubahan fungsi Taman Wisata Alam Bukit Soeharto seluas 61.850 hektar menjadi Taman Hutan Raya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 419/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004.

Namun, ketika Pemerintahan Orde Baru berakhir, kini kondisi Bukit Soeharto benar-benar merana bukan hanya karena telah dikapling-kapling, baik oleh pejabat maupun pendatang liar, juga oleh kebijakan pemerintah daerah yang cenderung mengabaikan pengelolaan lingkungan.

Misalnya, Pemkab Kutai Kartanegara pernah merencanakan untuk membuka tambang batu bara besar-besaran di Bukit Soeharto, namun puluhan LSM lingkungan hidup di Kaltim bersatu menolak rencana itu.

Anak Petani

Pengamat lingkungan Kaltim Niel Makinuddin mengatakan, keberhasilan pemerintah sebelumnya dalam menjaga kelestarian lingkungan Bukit Soeharto tidak terlepas dari kepedulian sang penguasa Orde Baru.

"Semangat Soeharto terhadap lingkungan sangat tinggi. Keperduliannya terhadap lingkungan tidak lepas dari latar belakang sebagai seorang anak desa dan petani sederhana," kata Niel Makinuddin di Samarinda, menanggapi keterkaitan Bukit Soeharto dengan penguasa orde baru yang meninggal pada Minggu (27/1) siang.

Mantan Direktur Ekskutif Walhi Kaltim itu mencontohkan bahwa selama pemerintahan Orde Baru, kerusakan kawasan hutan di Indonesia masih bisa terkendali karena diterapkan pola tebang pilih tanam, namun setelah Pemerintahan Presiden Soeharto tumbang dan memasuki era reformasi terjadi kerusakan luar biasa.

Khusus di Kaltim kerusakan hutan diperkirakan mencapai 500 Ha pertahun sedangkan secara nasional lebih dari dua juta hektare per tahun.

Ia mengatakan, selain para pemegang HPH dibebankan untuk membayar dana reboisasi, penerapan konsep tebang pilij benar-benar diawasi dengan ketat. Tapi, setelah reformasi bergulir, pola itu tidak dilaksanakan.

Niel yang merupakan salah satu peneliti pada Proyek Pesisir, upaya pelestarian kawasan pantai Kaltim, itu mengatakan, pada satu sisi ada kelemahan dalam pengelolaan hutan pada era Orde Baru, yakni nuansa KKN begitu kental karena HPH hanya dikuasai oleh segelintir konglomerat.

Namun, katanya, dari sisi pengelolaan kehutanan, pada masa itu, cukup bagus sehingga banyak perusahaan perhutanan kala itu mendapat penghargaan lingkungan berupa "eko label".

"Bandingkan dengan kondisi sekarang, laju kerusakan hutan sangat luar biasa, apalagi pengawasan juga kurang," katanya.

Kondisi Bukit Soeharto saat ini terlihat merana. Kerusakan di bukit itu terus meluas, yaitu ditandai dengan terus bertambahnya kawasan perladangan serta meningkatnya jumlah pemukiman, termasuk warung-warung liar di sisi kiri-kanan jalan Samarinda-Balikpapan yang membelah kawasan konservasi itu.

Pada era Orde Baru, warga yang bermukim di kawasan itu hanya sekira 2.000 orang. Namun, jumlah warga yang mengkapling serta tinggal di kawasan itu kini diduga mencapai 6.000 orang.

Pondok dan kolam di kawasan bumi perkemahan juga kini tampak tidak terawat sehingga diselimuti tanaman dan semak.

Pemkab Kutai Kartanegara mengeluarkan izin konsesi batu bara yang diperkirakan sudah masuk dalam kawasan konservasi itu. Beberapa bagian di kawasan itu kini terdapat jalan perusahaan untuk mengangkut batu bara.

Padahal, menurut catatan pemerhati lingkungan, kawasan itu cukup penting karena menjadi tempat sebaran beberapa jenis flora antara lain Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus sp.), Mahang (Hypoleuca), Mengkungan (Gigantea), Hora (Ficus sp.), Medang (Lauraceae), Kapur (Dryobalanops spp.), Kayu tahan (Anisoptera costata), Nyatoh (Palaquium spp.), Keranji (Dialium spp.) dan Perupuk (Laphopetalum solenospermum).

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto juga menjadi habitat beberapa jenis satwa langka, antara lain Orangutan (Pongo pygmaeus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Landak (Hystrix brachyura) dan Rusa sambar.

Kerusakan hutan di bukit telah pula mengancam keberadaan berbagai jenis satwa langka itu. (T.I014/B/s018/s018) 27-01-2008 21:02:04 NNNN

DUBES AS BERIKAN PENGHORMATAN TERAKHIR PADA SOEHARTO

Jakarta, 27/1 (ANTARA) - Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron R. Hume melayat dan memberikan penghormatan kepada mantan Presiden Indonesia Soeharto pada Minggu di rumah duka Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut keterangan resmi dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Minggu, Duta Besar Hume menyampaikan rasa belasungkawa dari Pemerintah Amerika Serikat kepada Pemerintah RI dan keluarga mantan presiden Soeharto.

Disebutkan bahwa Amerika Serikat menyatakan rasa duka yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden Soeharto.

"Presiden Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari 30 tahun, dimana dalam periode tersebut Indonesia mencapai pembangunan ekonomi dan sosial yang luar biasa. Di dunia internasional, Presiden Soeharto turut mensponsori pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan memberikan Indonesia peran yang penting dalam Gerakan Non-Blok sambil terus menjalin hubungan erat dengan Amerika Serikat," katanya.

"Meskipun terdapat kontroversi mengenai kepemimpinannya, Presiden Soeharto merupakan tokoh besar dalam sejarah yang meninggalkan warisan yang abadi bagi Indonesia dan wilayah Asia Tenggara," menurut keterangan resmi itu.

Sebagaimana layaknya penghormatan pada para pemimpin Indonesia yang lain, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi mengumumkan hari berkabung nasional selama tujuh hari mulai hari Minggu( 27/1) sehubungan meninggalnya mantan Presiden Soeharto.

Sementara itu, bendera Merah Putih di kompleks Istana Kepresidenan dan Istana Wakil Presiden diturunkan menjadi setengah tiang sehubungan meninggalnya Soeharto.

Mantan Presiden Soeharto meninggal sekitar pukul 13.10 WIB setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena sejumlah kegagalan organ vital.

B/A011)

(T.G003/B/A011/A011) 27-01-2008 20:56:33 NNNN

Tidak ada komentar: